Kamis, 09 Oktober 2014

‘TEORI ORGANISASI UMUM 1, SAMA VERSI BEDA RASA’

Softskill, ya itulah yang biasa disebut mahasiswa Gunadarma untuk mata kuliah yang bertanda ‘#’. Sejujurnya sejak semester 1 hingga kini saya aktif pada semester 3 mata kuliah tersebut tidak ada yang bernama ‘softskill’. Semester 1 mata kuliah yang disebut ‘softskill’ tersebut dinamakan Ilmu Sosial Dasar, semester 2 dinamakan Ilmu Budaya Dasar, dan yang terakhir di semester 3 dinamakan Teori Organisasi Umum. Praktis kata ‘softskill’ membuat saya bingung sejak pertama masuk kali mengikuti perkuliahan Ilmu Sosial Dasar pada semester 1. Namun kebingungan itu tidak lama menghinggapi diri saya, yang pada akhirnya mengerti apa manfaat dan tujuan dari ‘softskill’ itu. Secara singkat manusia (secara khusus mahasiswa dan para professional) memiliki 2 kemampuan yang ada pada dirinya. Pertama adalah hardskill, yaitu kemampuan teknis yang dimiliki oleh seseorang. Dengan kata lain kemampuan tersebut didapat dari belajar dan berlatih sehinga menghasilkan keahlian dalam suatu bidang profesi. Sedangkan softskill adalah kemampuan seseorang di luar bidang akademik, kemampuan tersebut meliputi cara bertakwa terhadap Tuhan YME, rasa nasionalisme, kreativitas, pengendalian emosi, dan hal – hal lain yang tidak bisa didapatkan langsung di dalam perkuliahan. Saya secara pribadi menyebut softskill dengan ESQ (Emotional Spiritual Question) karena secara umum softskill mengajarkan kita untuk bisa mengendalikan diri di dalam berbagai situasi.
Saya pikir paragraf di atas sebagai intermezzo mengenai apa itu softskill secara singkat. Pada paragraf ini saya ingin mengeluarkan opini tentang mata kuliah Teori Organisasi Umum 1secara khusus tentang bagaimana metode perkuliahan yang dilakukan oleh sang dosen, yaitu ibu Ira Phajar Lestari. Saya pikir mata kuliah ‘softskill’ yang saya tempuh pada semester 3 ini seperti sama versi akan tetapi beda rasa. Tidak berlebihan jika saya mengatakan hal tersebut mengingat mata kuliah softskill seakan terlupakan oleh para mahasiswa, ditambah ‘mudahnya’ mata kuliah tersebut. Dosen pun tak ambil pusing dengan jarangnya mereka hadir dalam kelas dan hal yang harus saya katakan adalah ibu Ira Phajar Lestari memiliki versi yang berbeda. Sejujurnya saya adalah salah satu mahasiswa yang tidak meremehkan mata kuliah ini, sehingga saya merasa tidak terbebani dengan segala tugas yang ada. Ibu Ira Phajar Lestari –harus saya katakan kembali- memiliki metode perkuliahan yang berbeda. Beliau menyusun sangat rinci tanggal berapa akan hadir atau tidak hadir, menyusun jadwal presentasi tiap kelompok beserta materi yang harus disajikan, bahkan menugaskan kami untuk membuat artikel sebanyak 15 buah dan di-posting ke dalam blog. Sejujurnya hal tersebut terlihat biasa saja, akan tetapi bagi sebagian mahasiswa di dalam kelas saya hal tersebut terlihat sedikit ‘aneh’ mengingat memang mata kuliah softskill seakan ‘mudah untuk diselesaikan’. Namun sisi positif beliau yang dapat saya pelajari adalah mata kuliah softskill tidak selalu tentang posting suatu materi ke blog ataupun sekedar presentasi, beliau menginginkan kita sebagai mahasiswa Gunadarma pada umumnya dan sebagai kaum yang berintelektual agar dapat menghargai waktu sebagaimana beliau mencontohkan membuat jadwal sedemikian rupa untuk mahasiswanya, dan memliki kreativitas sebagaimana beliau menugaskan membuat artikel sebanyak mungkin untuk memancing agar mahasiswa menjadi lebih kreatif.
Itulah opini saya mengenai ibu Ira Phajar Lestari, walaupun sejauh ini saya baru bertemu satu kali akan tetapi cukup banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari beliau. Sebagai kesimpulan saya menganggap semua dosen seakan seperti orang tua saya sendiri. Tidak ada satu pun orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya ke dalam jurang kesesatan dan saya menganggap tidak ada tugas – tugas berat yang diberikan seorang dosen tanpa maksud dan tujuan yang positif kepada mahasiswanya. Jika kita memang siap untuk kuliah, maka kita juga harus siap terhadap rintangan yang akan datang dalam perkuliahan. Terima kasih untuk ibu Ira Phajar Letari, saya Agung Andika Putra berharap Gunadarma untuk lebih baik.

Nama               : Agung Andika Putra
NPM                : 10113334
Kelas                : 2KA13

Tidak ada komentar :

Posting Komentar