Kamis, 27 November 2014

Artikel Bebas

MENGASAH KEMAMPUAN BERORGANISASI

Ada pepatah yang mengatakan bahwa ‘Pengalaman adalah guru yang yang sangat berharga’ sehingga pepatah ini yang mendorong saya untuk membuat suatu pengalaman baru sekaligus menjadi mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan dan organisasi. Ikut serta dalam sebuah organisasi adalah pengalaman baru bagi saya karena pada sekolah formal saya tidak pernah ‘mencicipi’ pengalaman berorganisasi. Alasan utama saya ingin berkecimpung ke dalam sebuah organisasi adalah mencari pengalaman dan teman baru pada umumnya, selain itu alasan khususnya adalah saya sangat ingin mengasah kemampuan berorganisasi. Karena dalam kegiatan perkuliahan pada universitas hanya akan diberikan pelajaran yang bersifat akademik atau hardskill sedangkan kegiatan tentang mengasah kemampuan berorganisasi hanya akan di dapat di luar perkuliahan.
Pada hari Sabtu (11/10) yang lalu semua mimpi dan keinginan saya untuk memasuki dunia organisasi dimulai melalui tes seleksi masuk Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi (BEM FIKTI). Di saat yang bersamaan digelar pula seminar yang bertemakan teknologi, hal itu cukup membuat konflik dalam batin. Karena sebagai mahasiswa jurusan Sistem Informasi melewatkan seminar yang bertema teknologi adalah kehilangan besar menurut pendapat saya secar pribadi. Namun jika saya harus melewatkan tes seleksi masuk BEM FIKTI, saya juga harus melewatkan keinginan saya untuk masuk ke dalam sebuah organisasi formal yang didukung oleh universitas. Akhirnya saya mengorbankan seminar dan melanjutkan langkah menuju gedung D414 untuk mengikuti tes seleksi rekrutmen (open recruitment) BEM FIKTI. Pesertanya pun cukup banyak mungkin sekitar lebih dari 50 orang, namun sejujurnya hal itu tidak merusak konsentrasi ataupun membuat saya menjadi rendah diri. Di saat seperti ini justru saya harus menghadapi tantangan dan menunjukkan bahwa saya pantas untuk berada dalam organisasi tersebut.
Pada saat itu tes awal yang ‘disuguhkan’ adalah tes mengenai birokrasi kampus. Setidaknya tes tersebut membuat saya membuka mata tentang apa saja yang ada di dalam universitas Gunadarma. Pertanyaan dalam tes tersebut meliputi tentang dimana saja letak kampus Gunadarma, nama – nama petinggi Gunadarma beserta gelarnya, dan pertanyaan tentang divisi – divisi BEM FIKTI jika mengadakan suatu acara dan bagaimana langkah – langkah yang perlu diambil. Saya merasa sudah memiliki cukup pertanyaan namun bagaimanapun ada beberapa pertanyaan yang sempat tidak terjawab dengan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Setelah tes tahap pertama sudah saya lewati, selanjutnya tes tahap kedua adalah public speaking. Sebagai anggota organisasi cepat atau lambat akan berbicara di depan umum dan hal tersebut lazim dilakukan. Sehingga tes tersebut memungkinkan kita harus komunikatif kepada masyarakat luas jika nantinya kita menjadi salah satu bagian dalam BEM FIKTI. Sejujurnya tes ini merupakan tes yang menjadi favorit saya karena saya senang berbicara di depan umum dan akan terus mengasah kemampuan untuk itu. Tidak hanya berbicara di depan umum, tes tersebut membuat kita harus beradu argument (debat) dengan peserta oprec BEM FIKTI yang lain. Tetapi tenang, debat ini tidak bersifat keras ataupun debat kusir. Debat ini berjalan sesuai dengan tata tertib yang ada.
Setelah debat itu dilaksanakan, ternyata masih ada tahap ketiga dalam open recruitment tersebut. Tes terakhir adalah wawancara dengan senior ataupun petinggi BEM FIKTI. Cukup menegangkan dalam tes ini, terlebih saya interview langsung dengan ketua BEM FIKTI yaitu Faizal Hafiz. Namun sekali lagi bahwa saya tidak akan gentar sebelum melakukan yang terbaik. Dalam segala kegiatan yang kita lakukan percaya diri adalah suatu kewajiban, namun tidak berlebihan. Beberapa pertanyaan pun dilontarkan oleh kak Faizal (begitu saya menyapanya) namun pertanyaan tersebut tidak akan jelaskan secara ‘gamblang’ karena bersifat pribadi. Singkat cerita ia hanya mengatakan bahwa hasil tes rekrutmen pada hari itu dapat dilihat di website resmi BEM FIKTI Universitas Gunadarma.
Cukup munafik jika saya mengatakan tidak ‘deg – degan’ bagaimanapun juga ini adalah kali pertama saya mengikuti tes sebuah organisasi dari universitas. Ternyata hanya selang satu hari, yaitu pada hari Minggu (12/10) pengumuman peserta open recruitment. Saya mendapatkan informasi itu pertama kali dari twitter resmi BEM FIKTI yang langsung melanjutkan ke laman website resmi BEM FIKTI.



           Saya sangat bersukur kepada Allah SWT, terlihat sepele memang bagi sebagian orang. Namun bagi saya bisa menjadi bagian dari BEM FIKTI adalah keinginan saya yang terwujud. Karena kami tidak hanya bekerja, namun kami adalah kelurga. Kami adalah BEM FIKTI ‘Be different, be better’.     

Tidak ada komentar :

Posting Komentar