MENGASAH
KEMAMPUAN BERORGANISASI
Ada
pepatah yang mengatakan bahwa ‘Pengalaman adalah guru yang yang sangat berharga’
sehingga pepatah ini yang mendorong saya untuk membuat suatu pengalaman baru sekaligus
menjadi mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan dan organisasi. Ikut serta dalam
sebuah organisasi adalah pengalaman baru bagi saya karena pada sekolah formal
saya tidak pernah ‘mencicipi’ pengalaman berorganisasi. Alasan utama saya ingin
berkecimpung ke dalam sebuah organisasi adalah mencari pengalaman dan teman
baru pada umumnya, selain itu alasan khususnya adalah saya sangat ingin
mengasah kemampuan berorganisasi. Karena dalam kegiatan perkuliahan pada
universitas hanya akan diberikan pelajaran yang bersifat akademik atau hardskill
sedangkan kegiatan tentang mengasah kemampuan berorganisasi hanya akan di dapat
di luar perkuliahan.
Pada
hari Sabtu (11/10) yang lalu semua mimpi dan keinginan saya untuk memasuki
dunia organisasi dimulai melalui tes seleksi masuk Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ilmu Komputer & Teknologi Informasi (BEM FIKTI). Di saat yang bersamaan
digelar pula seminar yang bertemakan teknologi, hal itu cukup membuat konflik
dalam batin. Karena sebagai mahasiswa jurusan Sistem Informasi melewatkan
seminar yang bertema teknologi adalah kehilangan besar menurut pendapat saya
secar pribadi. Namun jika saya harus melewatkan tes seleksi masuk BEM FIKTI,
saya juga harus melewatkan keinginan saya untuk masuk ke dalam sebuah
organisasi formal yang didukung oleh universitas. Akhirnya saya mengorbankan
seminar dan melanjutkan langkah menuju gedung D414 untuk mengikuti tes seleksi
rekrutmen (open recruitment) BEM FIKTI. Pesertanya pun cukup banyak mungkin
sekitar lebih dari 50 orang, namun sejujurnya hal itu tidak merusak konsentrasi
ataupun membuat saya menjadi rendah diri. Di saat seperti ini justru saya harus
menghadapi tantangan dan menunjukkan bahwa saya pantas untuk berada dalam
organisasi tersebut.
Pada
saat itu tes awal yang ‘disuguhkan’ adalah tes mengenai birokrasi kampus.
Setidaknya tes tersebut membuat saya membuka mata tentang apa saja yang ada di
dalam universitas Gunadarma. Pertanyaan dalam tes tersebut meliputi tentang
dimana saja letak kampus Gunadarma, nama – nama petinggi Gunadarma beserta
gelarnya, dan pertanyaan tentang divisi – divisi BEM FIKTI jika mengadakan suatu
acara dan bagaimana langkah – langkah yang perlu diambil. Saya merasa sudah memiliki
cukup pertanyaan namun bagaimanapun ada beberapa pertanyaan yang sempat tidak
terjawab dengan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Setelah tes tahap
pertama sudah saya lewati, selanjutnya tes tahap kedua adalah public speaking. Sebagai anggota
organisasi cepat atau lambat akan berbicara di depan umum dan hal tersebut
lazim dilakukan. Sehingga tes tersebut memungkinkan kita harus komunikatif
kepada masyarakat luas jika nantinya kita menjadi salah satu bagian dalam BEM
FIKTI. Sejujurnya tes ini merupakan tes yang menjadi favorit saya karena saya
senang berbicara di depan umum dan akan terus mengasah kemampuan untuk itu.
Tidak hanya berbicara di depan umum, tes tersebut membuat kita harus beradu argument
(debat) dengan peserta oprec BEM
FIKTI yang lain. Tetapi tenang, debat ini tidak bersifat keras ataupun debat
kusir. Debat ini berjalan sesuai dengan tata tertib yang ada.
Setelah
debat itu dilaksanakan, ternyata masih ada tahap ketiga dalam open recruitment tersebut. Tes terakhir
adalah wawancara dengan senior ataupun petinggi BEM FIKTI. Cukup menegangkan
dalam tes ini, terlebih saya interview
langsung dengan ketua BEM FIKTI yaitu Faizal Hafiz. Namun sekali lagi bahwa
saya tidak akan gentar sebelum melakukan yang terbaik. Dalam segala kegiatan
yang kita lakukan percaya diri adalah suatu kewajiban, namun tidak berlebihan.
Beberapa pertanyaan pun dilontarkan oleh kak Faizal (begitu saya menyapanya)
namun pertanyaan tersebut tidak akan jelaskan secara ‘gamblang’ karena bersifat
pribadi. Singkat cerita ia hanya mengatakan bahwa hasil tes rekrutmen pada hari
itu dapat dilihat di website resmi BEM FIKTI Universitas Gunadarma.
Cukup
munafik jika saya mengatakan tidak ‘deg – degan’ bagaimanapun juga ini adalah
kali pertama saya mengikuti tes sebuah organisasi dari universitas. Ternyata
hanya selang satu hari, yaitu pada hari Minggu (12/10) pengumuman peserta open recruitment. Saya mendapatkan
informasi itu pertama kali dari twitter resmi BEM FIKTI yang langsung
melanjutkan ke laman website resmi BEM FIKTI.
Saya sangat bersukur kepada Allah SWT, terlihat sepele
memang bagi sebagian orang. Namun bagi saya bisa menjadi bagian dari BEM FIKTI
adalah keinginan saya yang terwujud. Karena kami tidak hanya bekerja, namun
kami adalah kelurga. Kami adalah BEM FIKTI ‘Be different, be better’.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar