EVAN
DIMAS SANG BINTANG YANG SEDANG TERBANG
Permainan
Indonesia pada pagelaran turnamen AFF 2014 untuk Negara Asia Tenggara memang
dapat dibilang mengecewakan. Indonesia yang seakan selalu ‘mengaum’ saat
melawan rival – rivalnya pada pertandingan sepak bola, saat ini harus terus
mengakui keunggulan tim – tim lawan. Pada AFF 2014 misalnya, Indonesia harus
terpaksa tidak lolos karena hanya dapat menang 1 kali dari 3 pertandingan
terakhir. Hasil tersebut tidak cukup meloloskan Indonesia ke babak semi final. Bahkan
Filipina secara luar biasa dapat mengalahkan Indonesia dengan skor yang cukup
telak 4 – 0 hal ini yang membuat rekor Indonesia selalu menang atas Filipina
yang berlangsung lebih dari 20 tahun menjadi terpecahkan. Tidak hanya soal
rekor yang terpecahkan, akan tetapi beberapa pelatih di Negara Asia Tenggara
mengatakan bahwa Indonesia seakan ‘diajarkan’ bermain bola oleh Vietnam dan
Filipina. Sungguh ironis keadaan ini dimana Indonesia adalah bisa dikatakan
penguasa sepak bola di wilayah Asia Tenggara.
Namun
mari sejenak lupakan hal tersebut, mari kita lihat permainan Indonesia saat
melawan Laos. Pada pertandingan tersebut Indonesia berhasil menang dengan skor
5 – 1. Bagaimanapun kita patut mengapresiasi kerja keras mereka, meskipun harus
dikatakan level permainan Laos jauh di belakang Vietnam dan Filipina. Selain
itu dalam tim Indonesia terdapat ‘bocah’ dengan usia 19 tahun yang digadang –
gadang menjadi Rising Star of South East Asia, yaitu Evan Dimas. Dia bermain
dengan sangat brilian, kontribusinya cukup nyata dengan torehan 1 gol dan 1 assist dalam pertandingan tersebut. Bukan
saat itu saja ia bermain sangat baik, sebelumnya yang paling kita ingat adalah
3 golnya yang memastikan Indonesia lolos menuju penyisihan grup Piala Asia U –
19. Meskipun Indonesia tidak bermain baik pada Piala Asia U -1 9 namun kiprah
Evan Dimas perlu dinanti pada timnas Indonesia senior.
Evan
Dimas telah lama menjadi buah bibir masyarakat Indonesia yang mengikuti
perkembangan sepak bola jenjang usia remaja. Sebelumnya ia menjadi salah satu
dari 100 anak di dunia yang berkesempatan dilatih oleh pelatih ternama, Pep
Guardiola dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’. Sebelum ia
memenangikan AFF U – 19 2013, Indonesia junior juga telah memenangkan kompetisi
jenjang usia muda yaitu HKFA International Youth Invitation di Hongkong pada
tahun 2012 dimana Evan Dimas juga beperan di dalamnya. Setelah serangkaian
prestasi yang sudah didulangnya, pelatih Indonesia senior Alfred Riedl
memanggil Evan Dimas ke dalam skuat untuk menghadapi kompetisi AFF Cup 2014.
Debut sebagai pemain senior yang dijalani Evan Dimas dilakukan dengan cukup
baik dengan 1 gol yang ia cetak. Pergerakan Evan Dimas sebagai gelandang
dianggap cukup mobile sehingga
memungkinkan ia terus mencetak gol dan memberikan umpan kepada pemain lain yang
memiliki posisi lebih baik. Mari kita dukung terus timnas Indonesia di segala
usia dan dukung Evan Dimas menjadi The Rising Star of South East Asia.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar