KONFLIK
DI DALAM ORGANISASI
Pada
dasarnya definisi konflik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
perselisihan atau pertentangan di antara 2 pihak yang saling beradu argumen dan
pihak yang bertikai beradu kekuatan untuk menyingkirkan pihak yang lain. Di
dalam sebuah organisasi cepat atau lambat pasti akan timbul suatu konflik dan
hal tersebut dianggap suatu hal yang normal jika konflik yang terjadi tidak
mengganggu tujuan organisasi secara keseluruhan. Pada umumnya konflik yang
terjadi pada organisasi terjadi akibat adanya perbedaaan pendapat/pemikiran
masing – masing individu ataupun rasa ego dari setiap individu dalam organisasi
tersebut yang tidak dapat dikontrol dengan baik. Selain itu, perubahan pola
pikir yang terjadi secara tiba – tiba juga dapat menimbulkan konflik karena hal
tersebut dapat mengganggu konsistensi dan keberhasilan yang menjadi tujuan
organisasi.
Setiap
konflik yang terjadi pada organisasi pasti memiliki solusi untuk menetralisir
agar komunikasi antara pihak – pihak yang bertikai dapat menjalin komunikasi
menjadi lebih baik. Terdapat beberapa cara untuk menyelesaikan konflik yang
akan diuraikan di bawah ini.
A. Intregating
(Problem Solving)
Seperti nama dari cara tersebut, cara
ini dapat dilakukan untuk menyatukan kembali pihak – pihak yang bertikai
melalui mengidentifikasi suatu masalah lalu menyelesaikan masalah tersebut
secara bersama – sama.
B. Obliging
(Smoothing)
Melalui cara ini suatu organisasi yang
di dalamnya terdapat pihak – pihak yang bertikai untuk bekerja sama dengan pihak
lain agar membantu organisasi tersebut menyelesaikan konflik yang ada.
C. Dominating
(Forcing)
Cara ini biasa digunakan oleh para
pemimpin suatu organisasi. Pemimpin harus bisa mendominasi anggota yang
bertikai dan menjalankan taktik untuk menyelesaikan masalah agar konflik yang
terjadi tidak menyebar kepada anggota yang lain.
D. Avoding
(Menghindar)
Terkadang dalam beberapa masalah atau
konflik, salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan oleh pihak yang bertikai
adalah menghindar dari pihak yang menjadi lawan dalam pertikaian tersebut.
Tidak bermaksud untuk menghindar dari suatu masalah, akan tetapi pihak – pihak
yang bertikai diharapkan dapat menenangkan diri satu sama lain.
E. Compromising
(Berkompromi)
Cara ini merupakan salah satu cara yang biasa
digunakan di Indonesia. Pihak – pihak yang bertikai dipertemukan dengan
pemimpin organisasi agar dapat dilakukan suatu masalah dengan cara berkompromi.
Pertanyaan :
1. Berikan
contoh konflik dalam organisasi dan bagaimana cara menanganinya?
Contoh konfliknya adalah perbedaan
pendapat tentang pemilihan ketua organisasi yang baru. Cara untuk menyelesaikan
konflik tersebut bisa menggunakan cara yang sudah dijelaskan di atas, yaitu
Integrating, Obliging, Dominating, Avoiding, dan Compromising.
·
Tanggapan
Seperti contoh konflik tersebut hal itu
merupakan salah satu contoh konflik kecil dalam suatu organisasi. Cara terbaik
yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah Integrating
dan Compromising. Karena melalui cara tersebut kita dapat menyatukan anggota –
anggota organisasi sekaligus berunding untuk menentukan jalan yang terbaik.
2. Bagaimana
tanggapan kalian tentang sidang saat pemilihan ketua DPR?
Tanggapan kami adalah seharusnya wakil
rakyat bisa menjaga sikap mereka agar dapat dicontoh oleh masyarakat Indonesia.
Selain itu seharusnya mereka juga dapat menaati tata tertib saat sidang agar
sidang tersebut dapat berjalan dengan baik.
·
Tanggapan
Pada dasarnya untuk mengemukakan
pendapaat saat rapat organisasi terlebih sidang terdapat aturan agar rapat yang
sedang berlangsung berjalan dengan baik dan mencapai tujuan organisasi.
3. Bagaimana
dampak organisasi jika dalam menyelesaikan konflik menggunakan cara Problem
Solving?
Dampaknya sangat tidak baik dalam
organisasi karena dengan cara ini menyelesaikan konflik memerlukan waktu yang
lebih lama. Cara ini mengharuskan organisasi untuk mengidentifikasi masalah,
memertimbangkan, dan menganalisa masalah terlebih dahulu.
·
Tanggapan
Cara terebut tetap berdampak baik
terhadap organisasi karena dapat menyelesaikan masalah tepat pada sumbernya.
Hanya saja memang cara ini memerlukan waktu yang lebih lama disbanding cara
yang lain untuk menyelesaikan masalah.
4. Menurut
kalian apakah tindakan Ahok untuk meninggalkan partai Gerindra dapat dibenarkan
atau tidak?
Dapat dibenarkan karena walaupun dalam
pemilihan cagub – cawagub Ahok diusung oleh partai Gerindra, akan tetapi secara
khusus Jokowi – Ahok dipilih langsung oleh warga Jakarta.
·
Tanggapan
Saya pikir untuk masalah politik saya
secara pribadi tidak bisa menanggapi hal tersebut lebih dalam karena
dimungkinkan dapat menyinggung pihak – pihak tertentu.
5. Manakah
cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah diantara 5 cara yang telah
disebutkan?
Menurut kami cara yang paling efektif
dan lazim digunakan di Indonesia adalah Integrating dan Compromising.
·
Tanggapan
Masing – masing cara memiliki fungsi dan tingkat
efektivitas yang bergantung pada seberapa besar masalah yang terjadi.