RESENSI NOVEL : DI
ATAS SAJADAH CINTA
Nama buku : Di Atas Sajadah Cinta
Penerbit : Republika , Pesantren
Basmala, MD Entertainment
Tahun terbit : 2006
Tebal : 20,5 cm x 13,5 cm atau 265
halaman
Sebelum membahas bagaimana isi cerita novel,
terlebih dahulu kita akan membahas penulis novel tersebut. Ialah Habiburrahman
El Shirazy atau yg mempunyai nama pena ‘Kang Abik’ adalah seorang novelis
yg lahir di Semarang 30 September 1976. Beliau yang merupakan sarjana
dari Universitas Al – Azhar ini tidak hanya terkenal sebagai penulis novel
(novelis), namun ia juga terkenal sebagai sutradara, dai, dan penair. Ia pun
dikenal ‘bertangan dingin’ dalam membuat suatu karya (khususnya novel) yang
bertemakan cinta di dalam keagamaan. Tidak hanya cinta terhadap sesama insan
manusia, namun juga cinta terhadap Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Beberapa
karya beliau yang sangat sukses di dunia seni adalah Ayat-Ayat Cinta, Di Atas
Sajadah Cinta, dan Ketika Cinta Bertasbih. Semua judul tersebut tersedia dalam
novel, film, dan film pendek (serial TV). Selain itu Kang Abik masih memiliki
karya – karya lain yang berbentuk syair Islami.
Pada Mei 2006 Kang Abik meluncurkan Buku yg berjudul ‘Di Atas Sajadah Cinta’ .Buku Di Atas Sajadah Cinta adalah antologi atau
himpunan cerpen dan kisah cinta yang mana memuat 38 cerita seperti
teladan Islami yang terinspirasi dari kisah-kisah nyata Rasulullah saw dan
kisah nyata sahabat-sahabat Habiburrahman El Shirazy sendiri.
Dalam buku ini Kang Abik menampilkan berbagai
macam cerita teladan Islami yang bernapaskan Islam. Ceritanya bervariasi yang
menampilkan tema yang cenderung mengangkat ruang- cinta ikhlas atas ridha
Allah, sesuai dengan konsep dan prinsip Islam.
Seperti kisah dalam cerpen yang
berjudul Di Atas Sajadah Cinta, yang diangkat sebagai judul & pembuka buka
ini. Mengisahkan tentang pemuda bernama Zahid yang sehari – hari selalu di
dalam masjid dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan ukhuwah Islamiyah
yang dimilikinya dan putri bernama Afirah anak dari seorang pemilik kebun
anggur yang sangat kaya raya. Zahid terkenal dengan kesholehan dan ketaatannya
kepada Allah SWT bahkan cerita tentang Zahid sudah terdengar seantero kota
Kuffah, sedangkan perilaku Afirah sebagai anak dari pemilik kebun yang kaya
raya seakan berbanding terbalik dengan Zahid karena ia hidup dengan gaya glamor
dan dipayungi oleh kemewahan.
Singkat cerita Zahid dan Afirah dipertemukan oleh Allah di
sekitar kebun anggur milik orang tua dari Afirah. Pada saat itu kuda yang ditunggangi
oleh Afirah tidak terkendali sehingga meminta bantuan kepada seseorang untuk
menghentikan kuda tersebut. Di saat yang bersamaan pula Zahid berada di kebun
itu dan ia berhasil menaklukan kuda tersebut atas izin Allah SWT. Disana mereka
saling bertatapan sekejap sebelum akhirnya Afirah memberikan sapu tangan
berwarna hijau kepada Zahid sebagai bentuk terima kasih karna ia telah ditolong
oleh Zahid. Setelah kejadian itu, baik Zahid selalu teringat wajah Afirah yang
memesona, hal yang sama juga terjadi pada Afirah yang selalu mengingat wajah
Zahid sesaat mereka bertatapan sejenak.
Setelah melewati momen – momen sulit dan diringi dengan doa
kepada Allah SWT, Zahid akhirnya memantapkan langkahnya untuk meminang sang
pujaan hati yaitu Afirah. Tetapi sesaat ia bertemu dengan ayah Afirah, Zahid
mendapati kenyataan bahwa Afirah telah dijodohkan dengan anak dari teman
ayahnya tersebut yang bernama Yasir. Yasir memang terkenal sangat kaya raya dan
sangat terhormat, akan tetapi perilakunya yang sering mempermainkan wanita juga
telah terkenal ke seluruh kota. Afirah yang mendengar ucapan tersebut dari
ayahnya pun sontak terkejut dan sulit untuk mengatakan sesuatu.
Namun semua tidak berakhir disana, Afirah pun sering
mengirimkan surat kepada Zahid lewat jasa seseorang yang telah ia percaya.
Zahid pun akhirnya membalas surat itu dan mengirim sebuah sajadah kepada Afirah
untuk mengingatkan kepadanya bahwa segala sesuatu dapat terjadi hanya dengan
izin Allah SWT. Sejak saat itu perilaku Afirah berubah drastis, ia mulai rajin
sholat wajib, mengerjakan sholat – sholat sunnah, dan ia juga tidak lupa untuk
puasa. Afirah pun mulai meninggalkan hidup glamor dan mengingat bahwa Allah SWT
di atas cinta dan di atas segalanya.
Pada akhirnya ayah dari Afirah pun
mulai menyadari bahwa Yasir bukanlah laki – laki yang terbaik untuk anak semata
wayangnya yaitu Afirah. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri pertunangan antara
Yasir dan Afirah. Begitu lega perasaan Afirah dan ia membuka kesempatan kepada
Zahid yang selama ini ia cintai untuk segera melamar dirinya. Atas izin Allah
SWT juga lah mereka dipertemukan dan akhirnya terikat dalam satu janji suci
yaitu pernikahan.
Buku ini mengangkat tentang kisah Islami yg dapat dijadikan cermin &
motivasi. Dalam bentuk bahasanya komunikatif & pemaparanya mudah dipahami. Namun sangat disayangkan karena
disisi lain dari segi penulisannya masih terdapat kata-kata atau huruf yg salah
ketik, sehingga membuat pembaca menjadi kurang mengerti akan arti kalimat
tersebut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar