Jumat, 13 November 2015

CONTOH PEMILIHAN KATA PADA MEDIA MASSA

CONTOH PEMILIHAN KATA PADA MEDIA MASSA


DIKSI KURANG TEPAT PADA MEDIA MASSA









DIKSI TEPAT PADA MEDIA MASSA





DIKSI dan KALIMAT EFEKTIF

DIKSI dan KALIMAT EFEKTIF





Dalam kehidupan sehari-hari kita di tuntut untuk berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Di dalam Bahasa Indonesia kita sering mendengar istilah “Diksi” atau pilihan kata.
Pada Postingan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai pengertian diksi, ciri-ciri diksi dan akan di bahas juga mengenai apa itu kalimat efektif.

1.      Pengertian Diksi

      Ada berbagai pengertian mengenai diksi, dari Wikipedia dijelaskan Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda. 
Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai.

Hal yang utama mengenai diksi menurut Gorys Keraf adalah : 
·  Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
·         Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.
·        Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

2.      Ciri - Ciri Diksi

Ciri-ciri diksi yaitu menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam kalimat. 
Jenis-Jenis Diksi
A.     Berdasarkan makna 
·         Makna Denotatif
Makna denotasi menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotasi berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan kedua relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya.
Contoh: Bunga mawar
        ·         Makna Konotatif
            Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata.
           Contoh: Bunga Bank


B.     Berdasarkan leksikal 
          ·         Sinonim
               Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
               Contoh:
               Sayang bersinonim kasih
             ·         Antonim
              Antonim adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap” berlawanan.
              Contoh:
              Bagus berantonim dengan jelek.
         ·      Homonim adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
              Contoh: :
              Ibu mengukur kelapa terlebih dahulu sebelum mengupas pisang itu.


3.         Kalimat Efektif 

     Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu : 

a)   Kesepadanan

Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Contoh: 
·                     Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
·                     Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)

b)   Keparalelan 

Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verbal.

Contoh: 
      a.       Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. 
      b.      Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasangpenerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. 

Kalimat tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

Kalimat tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut :
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan,pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

c)      Ketegasan 

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
Contoh:

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya Harapan presiden. 

d)      Kehematan 

Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Perhatikan contoh: 
1.                  Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
2.                  Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut. 
1.                  Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
2.                  Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

e)      Kecermatan

Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda. Dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh : 

1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua
puluh lima ribu rupiah. 

f)       Kepaduan 

Kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Perhatikan kalimat ini 
1.                  Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
2.                  Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya: 
1.                  Mereka membicarakan kehendak rakyat.
2.                  Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

g)      Kelogisan 

Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh : 
1.                  Waktu dan tempat kami persilakan.
2.                  Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
3.                  Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
4.                  Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
5.                  Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut. 
1.                  Bapak Menteri kami persilakan.
2.                  Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
3.                  Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
4.                  Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
5.                  Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.


4.         Sumber


KONSEP INTERNET OF THINGS (IoT)

KONSEP INTERNET OF THINGS (IoT)





A.     PENGERTIAN INTERNET OF THINGS

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.

B.     SKENARIO INTERNET OF THINGS

Sekali lagi mari kita bayangkan sebuah skenario: anda sedang berlibur dan rumah ditinggal dalam keadaan kosong. Suatu hari sensor kelembapan mendeteksi air di lantai dasar rumah anda. Penemuan sensor tersebut diproses oleh suatu aplikasi yang juga telah menerima laporan lain dari sensor temperatur yang mendeteksi aliran air di pipa air utama (temperature akan menurun saat air mengalir). Kedua sensor tersebut menjadi “awas” karena mereka mendeteksi anomali lingkungannya. Adanya arus air yang besar mengindikasikan kemungkinan adanya semburan pipa, yang memicu otomatisasi penutupan katup air; arus air yang kecil mengindikasikan adanya aktifitas penggunaan toilet, dan air di lantai dasar rumah dikarenakan kebocoran akibat hujan.
Apapun kondisinya, kita dapat memeroleh informasi kondisi lingkungan rumah dari sistem yang ada. Lantas apa tindakan anda selanjutnya? Anda sebagai pemilik rumah ingin membetulkan kerusakan rumah anda secepatnya, karena anda masih akan berlibur dalam waktu yang lama. Dengan memanfaatkan aplikasi yang sebelumnya telah disinkronisasikan dengan sistem rumah anda, anda akan memeroleh dua kode sekali pakai untuk membuka pintu rumah, satu untuk tetangga (untuk mengecek seberapa parah kerusakan rumah) dan satu untuk tukang pipa. Saat pintu dibuka, pesan akan masuk ke telepon genggam anda untuk menginformasikan siapa yang memasuki rumah anda. Skenario ini dapat menggambarkan seberapa penting pengaplikasian IoT.
Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, karena jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan ketat. Selain itu biaya mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

C.     CARA INTERNET OF THINGS BERKOMUNIKASI

Sebuah perangkat IoT memiliki sebuah radio yang dapat mengirim dan menerima koneksi wireless. Protokol wireless IoT didesain untuk memenuhi beberapa servis dasar: Beroperasi dengan daya dan bandwidth yang rendah, dan bekerja dalam jaringan mesh. Beberapa perangkat bekerja pada frekuensi bidang 2.4 GHz, yang juga digunakan oleh Wi- Fi dan Bluetooth, dan cakupan sub-GHz. Frekuensi sub-GHz tersebut termasuk 868 dan 915 MHz, memiliki keuntungan dalam rendahnya interferensi.
Perangkat-perangkat IoT terhubung dalam sebuah jaringan mesh satu sama lain dan mengirimkan sinyal seperti pelari dalam lari estafet. Jaringan ini berebalikan dengan jaringan tersentralisasi. Cakupan transmisi dari perangkat IoT dalam jaringan mesh ialah ±9 meter hingga lebih dari 90 meter. Karena perangkat dalam jaringan mesh mampu untuk “mentransfer” sinyal, tentu mereka dapat terhubung dengan ribuan sensor dalam suatu area yang luas, seperti sebuah kota, dan beroperasi dengan selaras. Jaringan mesh memiliki kemampuan tambahan untuk bekerja di sekitar area perangkat yang gagal (tidak terkoneksi).
Protokol jaringan mesh IoT antara lain Z-Wave Alliance, Zigbee Alliance, dan Insteon, yang juga bekerja sama dengan vendor. Protokol-protokol tersebut tidak memiliki interoperabilitas, yang berarti mereka tidak mampu untuk bekerja sama antar beberapa macam sistem, meskipun dapat juga dihubungkan melalui hubs (akan dibahas lebih lanjut). Zigbee merupakan protocol terbuka (open protocol), namun banyak kritik yang menyatakan tidak semua pengimplementasiannya harus sama. ZigBee menyediakan sertifikasi untuk memastikan standar pengaplikasian. Insteon dan Z-Wave merupakan protokol berpaten, sehingga standarisasi implementasinya lebih terjamin.  Untuk meningkatkan skalabilitas akses komunikasi IoT, setelah bekerja keras sejak tahun 2007, akhirnya kita memiliki 6LoWPAN sebagai standar integrasi IP pada jaringan IoT berdaya rendah.

D.     KARAKTERISTIK

1.      Kecerdasan
Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar pada masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas (web , komponen SOA) , obyek virtual (avatar) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi .

2.      Arsitektur
Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IOT yang gagal , karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.

3.      Faktor Ruang, Waktu dan Ukuran
Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : ukuran , ruang , dan waktu. Dalam melakukan pengembangan IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

E.     SUMBER

CLOUD COMPUTING

CLOUD COMPUTING






A.     PENGERTIAN CLOUD

Cloud merujuk pada tempat di Internet, seperti OneDrive, tempat Anda dapat menyimpan segala jenis informasi termasuk foto, musik, dokumen, dan video—benar-benar semua hal yang bekerja seperti sebuah file—dan dapat memperolehnya dengan mudah nanti dari komputer, telepon, TV, atau perangkat lain dengan koneksi Internet.
Cloud juga dapat merujuk pada alat yang dirancang khusus untuk digunakan secara daring. Misalnya, Anda dapat menggunakan Office Online di browser web dengan Microsoft Office 365, di OneDrive, atau di situs Microsoft SharePoint. Lalu Anda dapat membagikan dokumen atau catatan yang telah Anda buat dengan orang lain, atau membuatnya tetap pribadi.

B.     MANFAAT CLOUD

      1.      Semua data tersimpan di server secara terpusat
      2.      Keamanan data
      3.      Fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi
      4.      Investasi jangka panjang

C.     CARA KERJA SISTEM CLOUD

Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google.

D.     SUMBER



E - COMMERCE, 'SANG PENGUBAH' JUAL - BELI KONVENSIONAL

E – COMMERCE, 'SANG PENGUBAH' JUAL - BELI KONVENSIONAL



A.     PENGERTIAN E – COMMERCE

Dalam buku Jony Wong dituliskan bahwa pengertian E-commerce adalah pembelian (buying), penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) barang serta jasa melalui sistem eletronik. Seperti televisi, radio dan jaringan komputer ataupun Internet. E-commerce meliputi transfer dana secara eletronik, pertukaran dan pengumpulan data. Semua ditaruh dalam sistem manajemen inventori otomatis. Perdagangan eletronik ini sudah masuk dalam kategori industri teknologi informasi. Karena semua jenis usahanya melibatkan aplikasi dan penerapan sistem IT.
Pengertian e-commerce menurut Mark Van Ketel dan Tim Nelson dalam searchio bahwa pengertian e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa atau pengiriman uang/dana ataupun data, melalui jalur eletronik, jaringan terutama internet. E-commerce dapat terjadi antara sesama perusahaan atau bisnis, pemilik bisnis dengan konsumer, konsumen kepada pemilik usaha. Istilah E-commerce dan e-bisnis terkadang disama artikan. istilah e-tail kadang digunakan sebagai proses transaksi dalam retail online.
Pengertian e-commerce yang diambil dari Investopedia, bahwa pengertian e-commerce adalah model bisnis atau usaha yang membuat sebuah perusahaan ataupun individu untuk melakukan transaksi bisnis melalui jaringan atau peralatan eletronik, khususnya jaringan internet.

B.     JENIS – JENIS E – COMMERCE

1.      B2B ( Bussines to Bussines )
B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya, dapat disimpulkan B2B adalah : 
Disebut juga transaksi antar perusahaan transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi & konsultasi. Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis. Keterangan :
EDI - singkatan dari Electronic Data Interchange sebenarnya adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati.

2.      B2C ( Bussines To Consumen )
B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum. kelebihan dari B2C adalah sebagai berikut :
      1.      Disebut dengan transaksi pasar
      2.      Konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi
      3.      Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment
      4.      Meminta agar barang dikirimkan

3.      C2C ( Consument To Consument )
C2C adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini. Contoh dari C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan (dimiliki oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot). C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/jasa langsung kepada individu lainnya.

4.      C2B ( Consument To Bussines )
C2B (Consumer to Business) merupakan kebalikan dari Business to Consumer (B2C), dimana konsumen akhir bertindak sebagai penjual sedangkan perusahaan bertindak sebagai pembeli dan aktivitas ini dilakukan secara elektronis yang tentunya dengan menggunakan jaringan internet.

C.     KOMPONEN E – COMMERCE

Dalam e-commerce atau transaksi online. Akan ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi online ini. Pihak-pihak ini lebih tepat disebut dengan komponen, karena semuanya bersifat maya atau virtual. Sesuai dengan standar protokol SET (Secure Electronic Transactions), komponen-komponen yang terlibat dalam e-commerce ini adalah:
      1.     VIRTUAL / PHYSICAL SMART CARD
      2.     VIRTUAL POINT SALE
      3.     VIRTUAL ACQUIRER / PAYMENT GATEWAY
      4.     WELLS FARGO
      5.     GENERAL ELECTRIC
      6.     VISA CREDIT CARD

D.     HAMBATAN DAN TANTANGAN E – COMMERCE

      1.      Internet Bust
      2.      Infrastruktur telekomunikasi
      3.      Delivery Channel
      4.      Kultur & kepercayaan
      5.      Security
      6.      Munculnya kejahatan baru
      7.      Ketidakjelasan hukum
      8.      Efek terhadap kehidupan


E.     KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN E – COMMERCE

Keuntungan E-Commerce :
      1.      Revenue stream baru
      2.      Market exposure, melebarkan jangkauan
      3.      Menurunkan biaya
      4.      Memperpendek waktu product cycle
      5.      Meningkatkan customer loyality
      6.      Meningkatkan value chain

Kelemahan E-Commerce :
1.      Isu security
2.   Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
3.      Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
4.      Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
5.      No cash payment.
6.      Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
7.     Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.

      F.      SUMBER