KONSEP INTERNET OF THINGS (IoT)
A. PENGERTIAN
INTERNET OF THINGS
Internet of Things, atau dikenal juga dengan
singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas
manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun
kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga
pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi,
peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan
lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana
benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara
berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam
proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’melalui
Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi
yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.
B. SKENARIO INTERNET OF THINGS
Sekali lagi mari kita bayangkan sebuah skenario:
anda sedang berlibur dan rumah ditinggal dalam keadaan kosong. Suatu hari
sensor kelembapan mendeteksi air di lantai dasar rumah anda. Penemuan sensor
tersebut diproses oleh suatu aplikasi yang juga telah menerima laporan lain
dari sensor temperatur yang mendeteksi aliran air di pipa air utama
(temperature akan menurun saat air mengalir). Kedua sensor tersebut menjadi
“awas” karena mereka mendeteksi anomali lingkungannya. Adanya arus air yang
besar mengindikasikan kemungkinan adanya semburan pipa, yang memicu otomatisasi
penutupan katup air; arus air yang kecil mengindikasikan adanya aktifitas
penggunaan toilet, dan air di lantai dasar rumah dikarenakan kebocoran akibat
hujan.
Apapun kondisinya, kita dapat memeroleh informasi
kondisi lingkungan rumah dari sistem yang ada. Lantas apa tindakan anda
selanjutnya? Anda sebagai pemilik rumah ingin membetulkan kerusakan rumah anda
secepatnya, karena anda masih akan berlibur dalam waktu yang lama. Dengan
memanfaatkan aplikasi yang sebelumnya telah disinkronisasikan dengan sistem
rumah anda, anda akan memeroleh dua kode sekali pakai untuk membuka pintu
rumah, satu untuk tetangga (untuk mengecek seberapa parah kerusakan rumah) dan
satu untuk tukang pipa. Saat pintu dibuka, pesan akan masuk ke telepon genggam
anda untuk menginformasikan siapa yang memasuki rumah anda. Skenario ini dapat
menggambarkan seberapa penting pengaplikasian IoT.
Tantangan terbesar dalam
mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan
komunikasinya sendiri, karena jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan
memerlukan sistem keamanan ketat. Selain itu biaya mahal sering menjadi
penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
C. CARA
INTERNET OF THINGS BERKOMUNIKASI
Sebuah perangkat IoT memiliki sebuah radio yang
dapat mengirim dan menerima koneksi wireless. Protokol wireless IoT didesain
untuk memenuhi beberapa servis dasar: Beroperasi dengan daya dan bandwidth yang
rendah, dan bekerja dalam jaringan mesh. Beberapa perangkat bekerja pada
frekuensi bidang 2.4 GHz, yang juga digunakan oleh Wi- Fi dan Bluetooth, dan
cakupan sub-GHz. Frekuensi sub-GHz tersebut termasuk 868 dan 915 MHz, memiliki
keuntungan dalam rendahnya interferensi.
Perangkat-perangkat IoT terhubung dalam sebuah
jaringan mesh satu sama lain dan mengirimkan sinyal seperti pelari dalam lari
estafet. Jaringan ini berebalikan dengan jaringan tersentralisasi. Cakupan
transmisi dari perangkat IoT dalam jaringan mesh ialah ±9 meter hingga lebih
dari 90 meter. Karena perangkat dalam jaringan mesh mampu untuk “mentransfer”
sinyal, tentu mereka dapat terhubung dengan ribuan sensor dalam suatu area yang
luas, seperti sebuah kota, dan beroperasi dengan selaras. Jaringan mesh
memiliki kemampuan tambahan untuk bekerja di sekitar area perangkat yang gagal
(tidak terkoneksi).
Protokol jaringan mesh IoT antara lain Z-Wave
Alliance, Zigbee Alliance, dan Insteon, yang juga bekerja sama dengan vendor.
Protokol-protokol tersebut tidak memiliki interoperabilitas, yang berarti
mereka tidak mampu untuk bekerja sama antar beberapa macam sistem, meskipun
dapat juga dihubungkan melalui hubs (akan dibahas lebih lanjut). Zigbee
merupakan protocol terbuka (open protocol), namun banyak kritik yang menyatakan
tidak semua pengimplementasiannya harus sama. ZigBee menyediakan sertifikasi
untuk memastikan standar pengaplikasian. Insteon dan Z-Wave merupakan protokol
berpaten, sehingga standarisasi implementasinya lebih terjamin. Untuk
meningkatkan skalabilitas akses komunikasi IoT, setelah bekerja keras sejak
tahun 2007, akhirnya kita memiliki 6LoWPAN sebagai standar integrasi IP pada
jaringan IoT berdaya rendah.
D. KARAKTERISTIK
1.
Kecerdasan
Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di
saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu
dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of
Things dan kontrol automatisasi agar pada masa depan Internet of Things akan
menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir
atau cerdas (web ,
komponen SOA)
, obyek virtual (avatar) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak
secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi
.
2.
Arsitektur
Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa
jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika
ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam
Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan ,
namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang
IOT yang gagal , karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang
lama serta biaya yang tidak sedikit.
3. Faktor Ruang, Waktu dan
Ukuran
Di dalam membangun Internet Of Things para engineer
harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : ukuran , ruang , dan waktu. Dalam
melakukan pengembangan IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya
dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam
IOT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.
E. SUMBER
Tidak ada komentar :
Posting Komentar