Jumat, 13 November 2015

KONSEP INTERNET OF THINGS (IoT)

KONSEP INTERNET OF THINGS (IoT)





A.     PENGERTIAN INTERNET OF THINGS

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte) Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.

B.     SKENARIO INTERNET OF THINGS

Sekali lagi mari kita bayangkan sebuah skenario: anda sedang berlibur dan rumah ditinggal dalam keadaan kosong. Suatu hari sensor kelembapan mendeteksi air di lantai dasar rumah anda. Penemuan sensor tersebut diproses oleh suatu aplikasi yang juga telah menerima laporan lain dari sensor temperatur yang mendeteksi aliran air di pipa air utama (temperature akan menurun saat air mengalir). Kedua sensor tersebut menjadi “awas” karena mereka mendeteksi anomali lingkungannya. Adanya arus air yang besar mengindikasikan kemungkinan adanya semburan pipa, yang memicu otomatisasi penutupan katup air; arus air yang kecil mengindikasikan adanya aktifitas penggunaan toilet, dan air di lantai dasar rumah dikarenakan kebocoran akibat hujan.
Apapun kondisinya, kita dapat memeroleh informasi kondisi lingkungan rumah dari sistem yang ada. Lantas apa tindakan anda selanjutnya? Anda sebagai pemilik rumah ingin membetulkan kerusakan rumah anda secepatnya, karena anda masih akan berlibur dalam waktu yang lama. Dengan memanfaatkan aplikasi yang sebelumnya telah disinkronisasikan dengan sistem rumah anda, anda akan memeroleh dua kode sekali pakai untuk membuka pintu rumah, satu untuk tetangga (untuk mengecek seberapa parah kerusakan rumah) dan satu untuk tukang pipa. Saat pintu dibuka, pesan akan masuk ke telepon genggam anda untuk menginformasikan siapa yang memasuki rumah anda. Skenario ini dapat menggambarkan seberapa penting pengaplikasian IoT.
Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, karena jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan ketat. Selain itu biaya mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

C.     CARA INTERNET OF THINGS BERKOMUNIKASI

Sebuah perangkat IoT memiliki sebuah radio yang dapat mengirim dan menerima koneksi wireless. Protokol wireless IoT didesain untuk memenuhi beberapa servis dasar: Beroperasi dengan daya dan bandwidth yang rendah, dan bekerja dalam jaringan mesh. Beberapa perangkat bekerja pada frekuensi bidang 2.4 GHz, yang juga digunakan oleh Wi- Fi dan Bluetooth, dan cakupan sub-GHz. Frekuensi sub-GHz tersebut termasuk 868 dan 915 MHz, memiliki keuntungan dalam rendahnya interferensi.
Perangkat-perangkat IoT terhubung dalam sebuah jaringan mesh satu sama lain dan mengirimkan sinyal seperti pelari dalam lari estafet. Jaringan ini berebalikan dengan jaringan tersentralisasi. Cakupan transmisi dari perangkat IoT dalam jaringan mesh ialah ±9 meter hingga lebih dari 90 meter. Karena perangkat dalam jaringan mesh mampu untuk “mentransfer” sinyal, tentu mereka dapat terhubung dengan ribuan sensor dalam suatu area yang luas, seperti sebuah kota, dan beroperasi dengan selaras. Jaringan mesh memiliki kemampuan tambahan untuk bekerja di sekitar area perangkat yang gagal (tidak terkoneksi).
Protokol jaringan mesh IoT antara lain Z-Wave Alliance, Zigbee Alliance, dan Insteon, yang juga bekerja sama dengan vendor. Protokol-protokol tersebut tidak memiliki interoperabilitas, yang berarti mereka tidak mampu untuk bekerja sama antar beberapa macam sistem, meskipun dapat juga dihubungkan melalui hubs (akan dibahas lebih lanjut). Zigbee merupakan protocol terbuka (open protocol), namun banyak kritik yang menyatakan tidak semua pengimplementasiannya harus sama. ZigBee menyediakan sertifikasi untuk memastikan standar pengaplikasian. Insteon dan Z-Wave merupakan protokol berpaten, sehingga standarisasi implementasinya lebih terjamin.  Untuk meningkatkan skalabilitas akses komunikasi IoT, setelah bekerja keras sejak tahun 2007, akhirnya kita memiliki 6LoWPAN sebagai standar integrasi IP pada jaringan IoT berdaya rendah.

D.     KARAKTERISTIK

1.      Kecerdasan
Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar pada masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas (web , komponen SOA) , obyek virtual (avatar) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi .

2.      Arsitektur
Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IOT yang gagal , karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.

3.      Faktor Ruang, Waktu dan Ukuran
Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : ukuran , ruang , dan waktu. Dalam melakukan pengembangan IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

E.     SUMBER

Tidak ada komentar :

Posting Komentar