JARINGAN 4G LTE
A. PENGERTIAN
4G DAN LTE
Generasi keempat (4G) adalah singkatan dari istilah dalam bahasa
Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya
digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon
seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan
jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya
telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.
Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang
dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan
sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).
LTE adalah nama yang diberikan untuk standar
teknologi komunikasi baru yang dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi
peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan komunikasi, LTE adalah lanjutan
dan evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuk menyediakan layanan tingkat
kualitas yang sama dengan jaringan wired. The 3rd Generation Partnership
Project (3GPP) mulai bekerja pada evolusi sistem selular 3G pada bulan
November, 2004. 3GPP adalah perjanjian kerja sarana untuk pengembangan
sistem komunikasi bergerak dalam rangka untuk mengatasi kebutuhan
telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang tinggi, efisiensi spektral,
dan lain-lain). 3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yang
lebih tinggi, latency yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi
paket radio yang lebih optimal.
B. SPESIFIKASI
4G
Jaringan 4G secara spesifik diarahkan untuk
menyediakan layanan berkualitas tinggi dan kecepatan transfer data yang tinggi
pula.
Jaringan ini ditujukan untuk memberikan kualitas
penerimaan yang lebih baik, aliran transfer data lebih stabil, serta pertukaran
informasi lebih cepat.
International Telecommunication Union (ITU) atau
organisasi yang mengawasi standar untuk jaringan nirkabel menyatakan bahwa
kemajuan signifikan untuk layanan pesan multimedia, termasuk layanan video,
merupakan suatu hal yang harus segera dicapai.
4G mampu memberikan kecepatan transfer data minimal
100 megabit per detik saat pengguna bergerak pada kecepatan tinggi (seperti
ketika sedang berada di kereta api), serta sebesar satu gigabit per detik dalam
posisi diam.
C. TEKNOLOGI
LTE DAN LAYANANNYA
1.
Teknologi
LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75
Mbps.
2. LTE
menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing
nya sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data
menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra
serentak. Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek
multi path.
3.
Meningkatakan
kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang digunakan LTE
diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio
tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa
beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
4. LTE
mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini
menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio
dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi
layaknya fixed-line network.
5.
Agar
menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu
menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka
dan protocol di tempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan
data selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki
teknologi antar muka yang berbeda.
D. KECEPATAN
LTE
Kecepatan maksimum LTE bisa mencapai 299.6Mbps untuk
mengunduh dan 75.4Mbps untuk mengunggah. Namun, operator seluler yang telah
menyediakan jaringan ini, masih membatasi kapasitas dan kecepatan untuk
pelanggannya. Pemerintahan di suatu negara juga punya cara yang berbeda
mengatur pengalokasian rentang pita frekuensi.
E. KEMAJUAN
MENUJU JARINGAN 4G
Salah satu implementasi jaringan 4G terdapat pada
teknologi WiMax, yang merupakan versi lebih cepat dari transfer data nirkabel
melalui jaringan WiFi.
LTE adalah teknologi lain yang berusaha mendapatkan
standar 4G meskipun belum cukup memenuhi persyaratan ITU untuk kecepatan data. Meskipun demikian, WiMax
dan LTE telah diberi label sebagai jaringan 4G, meskipun pengakuannya masih
memicu sedikit kebingungan dan kontroversi. Karena kedua metode
tersebut menggunakan paket IP dan telah menunjukkan kemajuan dibandingkan
standar 3G, ITU akhirnya menyetujui pelabelan mereka sebagai 4G.
F. SUMBER
Tidak ada komentar :
Posting Komentar