EROSI
A. PENGERTIAN
EROSI
Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah
suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan
air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yang berhembus
kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding-dinding lembah. Air yang
mengalir terus-menerus selama jutaan tahun dapat menggerusbatuan di sekitar
seperti yang terjadi pada Grand Canyon di Amerika. Demikian pula
erosi akibat es yang disebut dengan glacier yang dapat meretakkan batuan
jika celah-celah batuan yang terisi dengan air yang membeku.
B. JENIS
– JENIS EROSI
1.
Erosi
Lembar / Sheet Erosion / Erosi permukaan
Erosi lembar/ sheet erosion atau erosi permukaan
adalah pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan
bidang tanah. Kekuatan jatuh butir-butir hujan dan aliran air dipermukaan tanah
merupakan penyebab utama erosi ini.
2.
Erosi
Alur / Riil Erosion
Yaitu erosi yang terjadi akibat terkonsentrasinya
air pada tempat terperciknya partikel-partikel tanah yang kemudian membentuk
aliran ke bawah. Timpaan air hujan yang keras mempunyai daya pemecah agregat
yang lebih kuat sehingga partikel tanah terpecik ke luar dari kedudukannya.
3.
Erosi
Parit / Gulley Erosion
Proses terjadinya sama dengan erosi alur tetapi
saluran-saluran yang terbentuk sudah sedemikian dalamnya sehingga tidak dapat
dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Erosi parit yang baru terbentuk
berukuran sekitar 40 cm lebar dan dalamnya sekitar 25 cm. Erosi parit yang
telah lanjut dapat mencapai 30 meter dalamnya.
4.
Erosi
Tebing Sungai
Erosi tebing sungai terjadi sebagai akibat
pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari bagian atas atau oleh terjangan
arus air yang kuat pada kelokan sungai. Erosi tebing akan lebih hebat jika
vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengelolaan terlalu
dekat dengan tebing.
5.
Longsor
/Landslide
Longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan
atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar.
6.
Erosi
Interal
Erosi internal adalah terangkutnya butir-butir
primer kebawah kedalam celah-celah atau pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi
kedap air dan udara. Erosi ini menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi
tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan erosi
lembar dan erosi alur. (Sitanala Arsyad, 1989 :32)
C. PROSES
TERJADINYA EROSI
Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak
lokasi yang biasanya semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam
yang menyebabkan terjadinya erosi adalah karena faktor curah hujan, tekstur
tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah. Intensitas curah hujan
yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya adalah sedimen, misalnya
pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi yang
tinggi.
Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan
kemiringannya, tutupan tanah juga mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul
tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat
disebabkan oleh angin, air laut dan es.
D. DAMPAK
EROSI
Erosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan,
karena terjadi kerusakan lingkungan hidup. Menurut penelitian bahwa 15%
permukaan bumi mengalami erosi. Kebanyakan disebabkan oleh erosi air kemudian
oleh angin.
Jika erosi terjadi di tanah pertanian maka tanah
tersebut berangsur-angsur akan menjadi tidak subur, karena lapisan tanah yang
subur makin menipis, dan jika terjadi di pantai, maka bentuk garis pantai akan
berubah. Dampak lain dari erosi adalah sedimen dan
polutan tanah pertanian yang terbawa air akan menumpuk di suatu tempat. hal ini
bisa menyebabkan pendangkalan air waduk, kerusakan ekosistem di danau,
pencemaran air minum.
E. PENCEGAHAN
EROSI
Erosi tidak dicegah secara
sempurna karena merupakan proses alam. Pencegahan erosi merupakan usaha
pengendalian terjadinya erosi yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan
bencana. Ada banyak cara untuk mengendalikan erosi antara lain :
1.
Pengolahan tanah
Areal
tanah yang diolah dengan baik dengan penanaman tanaman, penataan tanaman yang
teratur akan mengurangi tingkat erosi.
2.
Pemasangan tembok batu rangka besi
Dengan membuat tembok batu dengan kerangka kawat
besi di pinggir sungai dapat mengurangi erosi air sungai.
3.
Penghutanan kembali
Yaitu mengembalikan
suatu wilayah hutan pada kondisi semula dari keadaan yang sudah rusak di
beberapa tempat.
4.
Pembuatan pemecah angin atau gelombang
Pohon pohonan yang ditanam beberapa garis untuk mengurangi kekuatan
angin.
5.
Pembuatan teras tanah lereng
Teras tanah berfungsi untuk memperkuat daya tahan tanah terhadap gaya
erosi.
F. CARA
MENANGGULANGI EROSI
Menghijaukan kembali lahan-lahan kritis. Lahan-lahan
yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti
pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.
Pada
daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem sengkedan
atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan
ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain.
Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu,
buah dan daunnya; akar-akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari
bahaya longsor.
Untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir
pantai, maka pada bibir pantai hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau
(mangrove). Jenis tanaman lainnya yang dapat digunakan menghutankan bibir
pantai merupakan pohon api-api. Hutan bakau atau api-api yang ada di daerah
pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga
bermanfaat bagi kehidupan beraneka satwa.Contohnya akar pohon bakau atau api-
api yang malang melintang dibawah
permukaan air sangat bermanfaat bagi kehidupan ikan. Sedangkan dedaunan yang
tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya sangat cocok untuk
perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-lain.Pada
daerah – daerah pantai yang tebingnya curam, maka di depan bibir pantai dapat dibuat
bangunan-bangunan pemecah ombak. Dengan adanya bangunan pemecah ombak, maka
ombak yang datang menuju pantai dipecah terlebih dahulu oleh bangunan tersebut.
Dengan demikian kekuatan ombak yang akan menerpa dinding pantai menjadi lemah.
Dengan demikian bibir pantai dapat dilindungi dari bahaya erosi akibat hantaman
gelombang pasang air laut.
G. TINDAKAN
MENCEGAH TERJADINYA EROSI
1.
Menanami
dengan tanaman penutup pada bukit-bukit yang gundul.
2.
Pada
tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.
3.
Menghutankan
sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan tanam-tanaman keras.
4.
Pengolahan
lahan pertanian di lereng-lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan
secara sengkedan.
5.
Menghutankan
daerah pantai dengan tanaman bakau atau api-api.
6.
Membangun
bangunan-bangunan pemecah ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam.
H. SUMBER
Tidak ada komentar :
Posting Komentar